Cerita Apa Saja Tentang Kita

MENCARI IDE MENULIS BERSAMA JEE LUVINA

  
Mencari Ide


Tantangan yang banyak dihadapi seorang penulis adalah bagaimana mencari ide tulisan agar tetap lancar mengalir. Itu juga yang aku hadapi, Teman, meskipun mungkin aku masih masuk kategori penulis pemula, tapi kehabisan ide juga menjadi salah satu kondisi yang aku alami. Atau, apa karena aku penulis pemula, jadi sering bertemu dengan kebuntuan ide? Entahlah.

Yang pasti, beberapa waktu kemarin aku akhirnya memutuskan untuk mengikuti tantangan menulis selama 30 hari. Keputusan yang cukup nekat sebenarnya, karena melihat hari-hariku yang selama ini cukup padat. Tapi, aku percaya, kalau aku masih punya kekuatan untuk melakukan lebih dari yang selama ini sudah aku lakukan.

Poin Penting dari Proses Mencari Ide


Alhamdulillah, setelah menyimak voice note dan mengikuti arahan dari mbak Jee Luvina, nggak tahu gimana, tapi aku ngerasa lebih bersemangat menulis. Membayangkan sehari menulis 5000 sampai 10000 kata yang dijalani mbak Jee membuatku yang rata-rata baru menulis 500 sampai 800 kata jadi kayak cuilan mendoan yang ada di pinggiran wajan, hihi..Selain itu, pikiranku terasa lebih lapang. Ada beberapa poin yang membuat jadi terpikir ide-ide baru.

Yang pertama, menulis untuk meluaskan manfaat. Ini iya aku sudah lakukan, tapi, tadi seperti ada yang menarik kembali ke jalan yang benar gitu. Bisa jadi selama ini aku pribadi agak-agak kurang jelas arahnya. Saat menyimak poin ini, aku jadi terpikir ide untuk sharing beberapa pengalaman khusus yang pernah aku alami, agar bisa memberi manfaat kepada orang lain yang mengalami kejadian serupa. Boleh juga nih mulai diagendakan untuk menulis, entahlah nanti bentuk artikel, atau malah bisa jadi sebuah buku.

Yang kedua, kadang kita butuh didesak oleh deadline, agar bisa keluar kemampuan terbaik. Eh, bener juga lho, aku pernah dipepet deadline menulis di grup blogger, sehari bisa buat 4 artikel. Yang satu artikelnya bisa 1500an kata. Wow banget ya the power of kepepet ini. Walaupun kepala ngebul setelahnya. Tapi kalau ditanya, nanti tantangan hariannya mau 500 apa 1000 kata, aku pilih 500 dulu ya, Kakak, wkwk..

Yang ketiga, banyak melihat dunia luar bisa membuka banyak ide. Ini oke banget sih. Baru terpikir lho, kalau ketemu bapak-bapak lagi jualan, lalu tercetus ide tentang perjuangan seorang kepala keluarga. Iya, ada satu dua tulisanku yang dapat dari jalan kayak gini. Tapi, mendengar mbak Jee tadi, jadi membongkar alasanku yang sering merasa bingung mencari ide baru ya. Bagaimana bisa kekurangan ide, sedangkan apa yang kita hadapi sehari-hari saja itu sudah lautan ide. Tinggal mau berpikir atau tidak. Duh, ketampol asli.

Jadi, malam ini aku merasa bersyukur banget bisa menyimak penjelasan dari mbak Jee. InsyaAllah tidak salah aku memilih guru. Guru yang memberikan pondasi berpikir terang dan lurus.

My Dearest Guru (s)


Setelah berguru sama Coach keren Mbak Marita di Blogspedia batch 1 untuk belajar ngeblog dari nol banget, Mas Alex yang aku wajib ngulang lagi kelasnya, lalu lanjut ke Mbak Wid di IIDN, sekarang melanjutkan perjalanan belajar di kelas Nulis Yuk bersama Mbak Jee Luvina. Dimulai dengan membuat blog sebagai wadah menuangkan pikiran, agar tak hanya memberi manfaat untuk pembaca, namun juga sebagai legacy untuk anak cucu. Dilanjutkan dengan belajar membangun kerangka pikir yang bagus, sehingga didapatkan struktur blog yang lebih rapi dan sistematis.

Lalu dilanjutkan dengan mencari ide yang berlimpah dari kehidupan sehari-hari. Tantangan yang menarik untuk ditaklukkan. Harus sudah mulai mengatur waktu agar bisa lulus dari kelas ini. Bismillah, kudu semangat.
Cerita Rita | Tempat Cerita Apa Saja Tentang Kita
Seorang perempuan yang masih terus belajar jadi istri istri yang baik, ibu dari 5 anak, suka makan bakso dan pempek. Aktif di beberapa grup bisnis dan juga membina beberapa kelompok ngaji, suka berteman dengan siapa saja.

Related Posts

Posting Komentar