Museum Al Amoudi Jeddah |
Beberapa kali menjadi tour leader, aku mendapatkan pengalaman umroh yang bermacam-macam. Tentu dari yang menyenangkan hingga yang bikin rambut mendadak keriting, hehe..
Pertama Menjadi Tour Leader Umroh
Setiap grup yang didampingi meninggalkan kesan tersendiri.
Pertama kali saat mendampingi grup banyak yang berangkat bersama keluarga, akupun kebetulan juga bawa dua anak yang paling besar, suasana yang terbangun dalam grup menjadi akrab dan hangat. Bahkan sampai saat berpisah beberapa jamaah menitikkan air mata. Jangan tanya aku, pastilah aku juga nangis. Rasanya sudah sangat dekat seperti saudara, padahal hanya bersama selama 9 hari saja. Ustadz yang menjadi muthowif kamipun juga menangis.
Kok bisa gitu ya ? Entahlah. Tapi memang satu grup ini meninggalkan kesan tersendiri. Apakah jika diulang berangkat bersama lagi akan muncul rasa yang sama? Belum tentu. Bisa jadi berbeda. Bisa jadi juga akan lebih erat.
Lain kali mudah-mudahan bisa aku ceritakan utuh, apa saja kejadian berkesan dalam grup itu.
Membersamai Para Juragan Bakso
Di bulan Agustus 2023 aku berkesempatan mendampingi satu grup umroh yang cukup besar, sekitar 56 orang, sehingga diperlukan lebih dari satu TL.
Di grup kali ini jamaah sepuhnya lumayan banyak. Bahkan saat di bandara ada 5 orang jamaah yang menggunakan kursi roda. Kebayang kan serunya.
Namun yang membuat lebih berwarna adalah pasangan-pasangan jamaah muda yang berangkat bersama keluarga. Dan anak-anak muda ini juragan bakso asli Wonogiri. Usia masih 30an, muda-muda banget. Semangat ibadahnya. Semangat pula belanja. Sampai koper-koper beranak pinak, dari dua jadi tak terhitung lagi jumlahnya, wkwkwk...
Aku belajar banyak tentang kerja keras di usia muda, dan momentum saat hidup tiba-tiba dibanjiri rejeki. Mereka dengan senang hati bercerita banyak bagaimana membangun usahanya hingga hari ini duit seperti tinggal dikarungin saja katanya jika sedang tiba musim bakso laris, misalnya liburan atau lebaran.
Beruntung anak-anak muda ini dewasa dalam pemikirannya. Membayangkan bisa menunaikan ibadah umroh di usia muda sudah sangat menyenangkan. Apalagi berkali-kali, sungguh istimewa.
Diselingi melayani jamaah-jamaah sepuh yang sebagiannya meriang, sebagiannya lagi tetap semangat ke masjid meski sudah lelah, grup ini sangat menyenangkan.
Grup 6 Januari, Luar Biasa
Grup ini unik. Kalau biasanya mayoritas jamaahnya sepuh, ini sebaliknya, 85 persennya anak muda. Kebayang nggak sih, suasananya seperti apa. Ngelawak terus sampai kaku perut karena ketawa.
Ada anak muda, ada juga nenek yang sudah sepuh. Mereka berbeda usia, namun ada kesamaannya.
Dua momen. Yaitu saat umroh pertama. Dua nenek sudah disarankan pakai kursi roda saja karena khawatir tidak bisa mengikuti derapnya anak-anak muda ini. Khawatir kecapekan juga karena lumayan rute yang harus diselesaikan dalam umroh ini.
Nenek yang satunya setuju kursi roda, jadi beres. Tapi yang satu lagi kekeuh pengen jalan kaki. InsyaAllah kuat katanya. Di antara khawatir dan nggak tega, akhirnya baiklah nenek dijagain betul selama prosesi agar tetap terpantau aman.
Ternyata, semangat nenek luar biasa. Sampai anak-anak muda yang jalan di barisan depan malu mau mengeluh capek. Sebagian saat sai sudah mulai melipat-lipatkan betis karena terasa kaku dan sakit. Tapi saat menoleh ke belakang melihat nenek istiqomah jalan tanpa keluhan, jadi semangat lagi. Masak kalah sama nenek.
MasyaAllah, selesai tujuh putaran thawaf dan tujuh putaran sai. Sempurna berjalan kaki. Nenek sudah mengajariku tentang kekuatan tekad. Saking terkesannya aku hadiahkan kurma ajwaku untuk beliau.
Satu momen lagi adalah saat wisata ke Thaif. Ada satu anak muda yang memilih tidak ikut ke Thaif karena ingin puas-puas ibadah di Masjidil Haram. Ah, aku tersentuh sekali. Ada anak muda seperti ini.
Dan di akhir aku tahu, dia berhasil masuk ke semua tempat mustajab doa. Bisa cium hajar aswad, bisa masuk hijir Ismail. Perkara cium hajar aswad bukan hal yang mudah. Orang betul-betul effort agar bisa mencapainya. Saling dorong, saling sikut. Uniknya si mas ini bisa cium hajar aswad karena dia membantu seorang ibu untuk mencium hajar aswad itu.
Seperti dalam hiudp. Ketika yakin bahwa sesuatu harus dicapai, perlu diperjuangkan, insyaAllah akan mendapatkannya. Ini kata anak muda satu lagi. Yang juga sama kerinduannya untuk bisa berlama-lama sholat di Haram plus perjuangannya berhasil mencium hajar aswad.
Dua anak muda ini mampu umroh sampi 3 kali di saat yang sudah angkat tangan setelah selesai dua kali umroh. MasyaAllah, kamu berdua keren mas. Semoga semangat ibadahnya bisa dijaga ya.
Akhirul Kalam
Sekali lagi, setiap grup meninggalkan kesan tersendiri.
Semoga Allah berikan kejernihan pikiran dan ketajaman pikiran, agar aku bisa menuliskannya satu per satu sehingga makin banyak nilai hikmah yang bisa didapatkan dari setiap perjalanan,
InsyaAllah siap menyambut tugas-tugas berikutnya dengan bahagia. Siap menjiwai pengalaman umroh selanjutnya dengan gembira.
Masyaallah, Mba. Pengalaman spiritual yang sangat berkesan. Saya sangat menikmati tulisan ini dan bisa mengatahui bahwa orang yang taat beribadah itu selalu ada. Jika kita anggap tiada, bisa jadi kita belum bertemu kesempatan mengenalnya.
BalasHapusIya mbak, yang lebih haru lagi karena itu anak2 muda yang identik dg masa main main belum inget akhirat
HapusMashaAllaa~
BalasHapusBarakallahu fiik, ka Rita.
Ikut senang membaca pengalamannya selama menjadi TL dan pastinya semuanya berkesan dan membawa pesan tersendiri dalam hidup.
Biasanya, sebuah pengalaman perjalanan menjadikan seseorang lebih bijaksana dan tunduk pada takdir Allah subhanahu wa ta'ala.
Betul mbak, alhamdulillah Allah beri kesempatan istimewa ini
HapusAlhamdulillah bisa diberi kesempatan ibadah Umrohya mbak. Semoga saya juga punya rezeki bisa umroh. Pastinya jadi tour leader ada pengalaman tersendiri
BalasHapusiya, jadi tour leader adalah kesempatam istimewa bisa melayani tamu Allah
HapusMasyaAllah seru banget ya mbak pastinya pengalaman umroh setiap orang dan juga menjadi pelajaran bagi kita yang menyaksikannya
BalasHapusAlhamdulillah betul sekali mbak
HapusUmroh itu berapa hari sih mbak waktunya? Pengen juga tapi belum punya ilmunya sama sekali. Kalau baca-baca gini jadi lebih tertarik.
BalasHapusUmumnya 9 hari, 12 hari, 18 hari, atau 30 hari. Bebas pilih mbak.
HapusMasya Allah semoga Umma dan keluarga juga bisa dipanggil segera ke tanah suci
BalasHapusAamiin, segera insyaAllah
HapusMasyaa Allah ikut tergugah mbak bacanya. Selalu ngiri dengan orang-orang yang bisa umroh dan haji dengan berbagai kisah perjuangannya. Semoga saya diberi kesempatan Allah untuk umroh, aamiin.
BalasHapusAiihh...senang sekali baca pengalaman Mba Rita jadi TL. Luar biasa yaaa semangat anak2 muda juragan bakso ini. Sudah bekerja keras, lalu menikmati hasilnya untuk beribadah. Semoga banyak anak2 muda lainnya yg begini.
BalasHapusMasyaAllah semoga nular-nular deh rezekinya bisa ikutan umroh juga. Sukses selalu mba semoga rezekinya lancar ya
BalasHapusMasya Allah mbak jadi tour leader umroh, proud of you, doakan kami bisa ke baitullah juga mbak
BalasHapus