Banyak muslimah yang bertanya, apa yang harus dilakukan jika haid saat umroh. Karena waktu umroh itu pendek, dengan jarak tempuh yang jauh serta biaya yang tidak sedikit, maka datangnya haid saat umroh adalah sebuah kegalauan tersendiri. Dan, aku mengalaminya dua kali, yaitu di umroh pertama tahun 2018, dan di umroh Januari lalu, saat bertugas sebagai tour leader. Nah, gimana tuh.
Di bulan Maret 2018 aku dan suami berkesempatan untuk berangkat umroh pertama kalinya. Belum ada pengalaman, termasuk kepikiran akan datangnya haid. Nggak kepikir sama sekali. Jadi tidak ada persiapan. Yang terpikir yang penting berangkat aja gitu. Salah satu yang membuat tenang juga karena tanggal haidnya masih jauh.
Alhamdulillah agenda di Madinah lancar, bisa puas ibadah di Nabawi, karena posisi sebagai jamaah, jadi tidak ada tanggung jawab apa-apa selain mikir diri sendiri.
Lalu lanjut perjalanan ke Mekah, ambil miqot di Bir Ali atau Dzul Hulaifah. Alhamdulillah juga aman sampai selesai umroh pertama.
Nah, yang mengejutkan adalah saat selesai ambil miqat kedua. Tiba-tiba haidnya datang. Yang ada saat itu rasa kaget, shock, karena masih membayangkan akan bisa berpuas-puas ibadah di sekitar Ka'bah Masjidil Haram. Kok bisa haid? Jadwalnya kenapa maju? dan di tengah kegalauan itu aku minta saran dari muthowif yang mengatakan,” Bu Rita berarti disuruh istirahat, mungkin terlalu capek. Nggak papa, insya Allah pahalanya tetap dapat.”
Lumayan adem sih mendengar apa yang ustadz katakan. Meski tetap ada sedikit rasa kecewa tapi ya sudahlah, kan haid juga Allah yang kasih. Jadi aku memanfaatkan waktuku yang banyak luang itu untuk membantu tugas-tugas tour leader untuk mengatur dan menjaga jamaah. Haid biarkan saja apa adanya. Sampai thawaf wada, atau tawaf perpisahan, aku ikut tawaf karena diizinkan bagi wanita haid untuk ikut tawaf wada.
Karena beberapa kali bertugas sebagai tour leader yang mendampingi jamaah umroh, maka ada banyak juga variasi waktu keberangkatanku. Beberapa kali umroh aman dari haid alhamdulillah, hingga di umroh yang baru saja kemarin aku berangkat, haid kembali datang. Kali ini sebelum berangkat aku sempatkan menghitung kapan tiba waktu haid. InsyaAllah aman kayaknya. Jadi aku tidak bawa pil penunda haid, Paling sama dengan yang sebelumnya, haidnya saat sudah kembali ke tanah air.
Ternyata, manis sekali kejutan dariNya, hehe. Persis saat masuk cek in hotel di Mekkah untuk lanjut umroh, aku haid. Wah, padahal kan aku TL (Tour Leader) yang kudu menemani jamaah menyelesaikan ibadah-ibadahnya. Buru-buru aku whatsapp muthowif kami untuk mengabarkan kalau aku udzur. Beliau hanya menjawab, tidak apa, berarti nanti ikut tahallul saja, karena tadi sudah ikut berniat umroh. Baiklah.
Namun karena aku bertugas, tidak memungkinkan kalau aku berdiam di kamar hotel. Jadi aku tetap ikut hadir di area mathaf, dengan memastikan keamanan haidku dulu, dipastikan tidak mengotori masjid.
Lalu lanjut menemani sai, karena ada nenek-nenek yang perlu banget dijagain agar tidak tertabrak-tabrak jamaah lain. Alhamdulillah bisa tuntas 7 putaran. Lanjut tahallul.
Setelah masuk hotel, dapat saran dari jamaah yang kebetulan tenaga kesehatan, untuk coba minum penunda haid. “Apa masih bisa ya, Bu?” tanyaku. “Dicoba saja,” jawabnya. Kebetulan beliau bawa stok banyak pil penunda haid.
Aku lalu minum satu butir, sesuai aturan resep yang tertulis harus diminum setiap 12 jam sekali. MasyaAllah, haidnya langsung berhenti. Jadi aku segera mandi besar dan bersiap untuk ke Masjidil Haram lagi. Lancar ibadah dari tahajud, sholat wajib 5 waktu, dan lain-lain hingga beberapa hari berikutnya.
Lalu karena pil ini tidak boleh diminum dalam jangka waktu panjang, aku stop minum saat sudah akan terbang ke tanah air. Apakah langsung haid lagi? Tidak. Setelah kira-kira tiga hari, barulah haid datang lagi.
Pengalaman Haid di Umroh Pertama
Di bulan Maret 2018 aku dan suami berkesempatan untuk berangkat umroh pertama kalinya. Belum ada pengalaman, termasuk kepikiran akan datangnya haid. Nggak kepikir sama sekali. Jadi tidak ada persiapan. Yang terpikir yang penting berangkat aja gitu. Salah satu yang membuat tenang juga karena tanggal haidnya masih jauh.
Alhamdulillah agenda di Madinah lancar, bisa puas ibadah di Nabawi, karena posisi sebagai jamaah, jadi tidak ada tanggung jawab apa-apa selain mikir diri sendiri.
Lalu lanjut perjalanan ke Mekah, ambil miqot di Bir Ali atau Dzul Hulaifah. Alhamdulillah juga aman sampai selesai umroh pertama.
Nah, yang mengejutkan adalah saat selesai ambil miqat kedua. Tiba-tiba haidnya datang. Yang ada saat itu rasa kaget, shock, karena masih membayangkan akan bisa berpuas-puas ibadah di sekitar Ka'bah Masjidil Haram. Kok bisa haid? Jadwalnya kenapa maju? dan di tengah kegalauan itu aku minta saran dari muthowif yang mengatakan,” Bu Rita berarti disuruh istirahat, mungkin terlalu capek. Nggak papa, insya Allah pahalanya tetap dapat.”
Lumayan adem sih mendengar apa yang ustadz katakan. Meski tetap ada sedikit rasa kecewa tapi ya sudahlah, kan haid juga Allah yang kasih. Jadi aku memanfaatkan waktuku yang banyak luang itu untuk membantu tugas-tugas tour leader untuk mengatur dan menjaga jamaah. Haid biarkan saja apa adanya. Sampai thawaf wada, atau tawaf perpisahan, aku ikut tawaf karena diizinkan bagi wanita haid untuk ikut tawaf wada.
Cara Menghentikan Haid yang Sudah Terlanjur Keluar
Karena beberapa kali bertugas sebagai tour leader yang mendampingi jamaah umroh, maka ada banyak juga variasi waktu keberangkatanku. Beberapa kali umroh aman dari haid alhamdulillah, hingga di umroh yang baru saja kemarin aku berangkat, haid kembali datang. Kali ini sebelum berangkat aku sempatkan menghitung kapan tiba waktu haid. InsyaAllah aman kayaknya. Jadi aku tidak bawa pil penunda haid, Paling sama dengan yang sebelumnya, haidnya saat sudah kembali ke tanah air.
Ternyata, manis sekali kejutan dariNya, hehe. Persis saat masuk cek in hotel di Mekkah untuk lanjut umroh, aku haid. Wah, padahal kan aku TL (Tour Leader) yang kudu menemani jamaah menyelesaikan ibadah-ibadahnya. Buru-buru aku whatsapp muthowif kami untuk mengabarkan kalau aku udzur. Beliau hanya menjawab, tidak apa, berarti nanti ikut tahallul saja, karena tadi sudah ikut berniat umroh. Baiklah.
Namun karena aku bertugas, tidak memungkinkan kalau aku berdiam di kamar hotel. Jadi aku tetap ikut hadir di area mathaf, dengan memastikan keamanan haidku dulu, dipastikan tidak mengotori masjid.
Lalu lanjut menemani sai, karena ada nenek-nenek yang perlu banget dijagain agar tidak tertabrak-tabrak jamaah lain. Alhamdulillah bisa tuntas 7 putaran. Lanjut tahallul.
Setelah masuk hotel, dapat saran dari jamaah yang kebetulan tenaga kesehatan, untuk coba minum penunda haid. “Apa masih bisa ya, Bu?” tanyaku. “Dicoba saja,” jawabnya. Kebetulan beliau bawa stok banyak pil penunda haid.
Aku lalu minum satu butir, sesuai aturan resep yang tertulis harus diminum setiap 12 jam sekali. MasyaAllah, haidnya langsung berhenti. Jadi aku segera mandi besar dan bersiap untuk ke Masjidil Haram lagi. Lancar ibadah dari tahajud, sholat wajib 5 waktu, dan lain-lain hingga beberapa hari berikutnya.
Lalu karena pil ini tidak boleh diminum dalam jangka waktu panjang, aku stop minum saat sudah akan terbang ke tanah air. Apakah langsung haid lagi? Tidak. Setelah kira-kira tiga hari, barulah haid datang lagi.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Haid Saat Umroh
Pilihannya adalah menerima saja apa yang sudah ditakdirkan, yaitu biarkan haid tetap datang. Lalu lakukan ibadah yang masih diperbolehkan bagi wanita haid, misal berdzikir, tadabur ayat Quran, membaca buku agama, bersedekah, menolong dan membantu orang lain, dan lain-lain.
Atau mau ikhtiar menggunakan pil penunda haid ini, agar waktu yang sempit selama di tanah suci masih bisa dimaksimalkan. Namun, tetap namanya ikhtiar, jadi jangan kecewa misal ternyata setelah dicoba minum pil haidnya tetap datang. Kembali lagi bahwa semua sudah kehendak Allah, jadi relakan saja, semoga ada banyak keberkahan didalamnya.
Begitulah pengalamanku tentang cara menghentikan haid saat umroh. Ingat, penggunaan pil penunda haid tidak boleh sembarangan, ikuti apa yang sudah diresepkan agar tidak menimbulkan mudharat bagi tubuh kita. Semoga bisa diambil pelajaran yang bermanfaat ya.
Begitulah pengalamanku tentang cara menghentikan haid saat umroh. Ingat, penggunaan pil penunda haid tidak boleh sembarangan, ikuti apa yang sudah diresepkan agar tidak menimbulkan mudharat bagi tubuh kita. Semoga bisa diambil pelajaran yang bermanfaat ya.
Well noted mba.
BalasHapusini jadi ilmu berharga.
apalagi buat kita2 yg masih blum menopause yakkk
bener banget, hehe
HapusUmma dapat ilmu baru nih. Tetang pil penghenti haid. Masya benar banget kita harus terima kehendak Allah dan maksimalkan saja ibadah yang bisa dikerjakan
BalasHapusiya Umma, ikhtiar dan tetap tawakal.
HapusTokcer sekali ya mba masyaallahu, pil penunda haudh ini. Pas memang dimanfaatkan ketika umroh, biar ibadahnya bjsa lengkao dan fokus. Asal jngn sering2 aja kali ya, mba. Digunakan ketika membutuhkan. TFS mba
BalasHapusiya, tetap harus ikuti aturan minumnya biar aman.
HapusWah dibookmark dulu ah. Penting juga nih bila memang akhirnya haid saat perjalanan Umroh. Jadi paham perlunya pil penunda haid untuk preventif ya
BalasHapusBaiknya diminum 3 hari sbelum jadwal haid. Tapi kadang karena kelelahan haidnya keluar diluar jadwal.
HapusAlhamdulillah kemarin waktu umroh bukan pas jadwal haid sy, jdnya bisa tenang ibadahnya. nah ga kebayang nih kalau lagi haid mungkin sy akan minum obat penunda haid
BalasHapuskudu siap2 bawa tetep ya
HapusOh ternyata ada pil penunda haid ya. Saya baru tahu mba. Terina kasih infonha bermanfaat banget
BalasHapusAda, tapi harus konsul dokter dulu
HapusMashaAllaa~
BalasHapusKa Rita jadi TL yaa... Aku juga diajukan sama suami jadi TL, kak.. Tapi belum pernah ke Baitullah. Agak meragu..
Jadi belajar banget dari tulisan ka Rita bahwa tanggungjawab seorang TL itu kudu amanah dan gercep membantu jamaah, terutama orang sepuh yaa..
ayok jangan ragu, pahalanya banyak insyaAllah hehe
Hapusberdoa dulu deh, bismillah semoga diberi kesempatan berkunjung ke mekkah untuk umrah aamiin, nanti siap-siap beli pil penunda haid biar bisa puas di sana
BalasHapusbismillah ya mbak, semoga disegerakan
HapusmasyaAllaah, semoga dimudahkan bisa ikutan umroh dan bisa memanfaatkan waktu saat umroh dengan sebaik-baiknyaa yaa, aamiin. berdoa bangett akuu pengen banget bisa umroh tahun ini
BalasHapusdikabulkan ya Allah, aamiin
Hapuswaktu umroh pertama kali saya juga dapat haid...sediihh..tapi waktu itu sudah di madinah, umroh wajib suda selesai dan alhamdulillah sudah ke raudhah juga. Jadi gak kepikiran menunda umroh tapi ternyata bisa ya dihentikan ditengah-tengah itu
BalasHapuskadang bisa kadang enggak, intinya terserah Allah saja kan, meskipun tetap ikhtiar.
HapusKemarin istri cerita sepulang umroh, salah satu rekan rombongan umrohnya pas tiba di tanah suci tiba-tiba datang haid. Ia memilih untuk menerimanya dan hanya melakukan ibadah-ibadah yang diperbolehkan saja.
BalasHapusUntuk para ibu, ibadah umroh perjuangannya luar biasa, ya. Kalau tidak sabar, bisa-bisa emosi terus, udah abis dana banyak tapi tidak bisa ibadah umroh dengan lengkap
masya Allah ibuny legowo ya, kadang ada yang ngenes juga perasaannya jauh2 g isa optimal ibadah di tanah suci dan itu mlah biki gak maksimal ya ibadah disana pasti makin emosional. tpi kalo mencoba legowo maka lebih positif
HapusmasyaAllah salut deh sama si ibu
HapusPil penunda haid biasanya diminum 3 atau 4 hari sebelum jadwal haid. Dan biasanya setelah berhenti minum pil ini, jadwal haid jadi mundur seminggu.
BalasHapusiya, haidnya kalau sudah stop minum pil langsung ambrol
HapusQodarullah wa Masya faal.. berdoa kepada Allah agar tidak datang haid..kalau datang terima saja sebagai takdir Allah
BalasHapusnah adem banget sih kalau bisa jaga pikiran selevel ini
HapusBaca ini kerinduan ke tanah suci langsung menyergap Bu. Terima kasih sharingnya, jadi tau serba-serbi yang harus dipikirkan dan dipewrsiapkan saat mau ibadah haji dan umroh. Jadi ada gunanya ya rajin update kalender haid di aplikasi. Kita jadi lebih aware dengan waktu-waktu spesial sebagai perempuan. Pikirku aplikasi haidku cuman buat urusan KB saja hihi. Bisa juga dimanfaatkan buat paham kalender pribadi kita
BalasHapusmalah baru tahu kalau ada aplikasi haidku, bagus banget ya
HapusAku pernah juga mendengar cerita orang pas berangkat umroh kena haid, padahal sebelumnya sudah minum pil penunda haid. Qadarullah semua karunia Allah. Kita sudah ikhtiar tapi Alllah yang menentukan yang terbaik untuk kita.
BalasHapusbetul, makanya untuk yang mau minum penunda haid juga diingatkan kalau itu hanya bagian dari ikhtiar, selebihnya tetap Allah yang kasih.
HapusLoh iya ya gimana kalau lagi umroh malah haid. Apa nggak ada efek sampingnya Bu kalau minum pil penunda haid? Aman kan ya buat kesehatan?
BalasHapusEfek samping bisa jadi ada, itu kenapa sebaiknya sebelum minum konsul dokter dulu untuk dipastikan keamanannya, karena kondisi tubuh orang beda2.
Hapuskuncinya dipenerimaan diri ya mbak akhirnya. karena kondisi nya udah jad takdir. aku sering mendengar juga cerita macam gini,umroh haid akhire berujung pada kelegawaan sih terus berpikir positif agar gak makin ngenes
BalasHapusiya, kan kesana mau ibadah, kalau ternyata sama Empunya diberi hadiah haid ya diterima saja, hehe
HapusPemandunya gercep ya mba..Alhamdulillah bisa melalui dengan lancar jadi ibadah umroh bisa dilanjutkan
BalasHapusalhamdulillah lancar semua
HapusLoh iya juga, ya, bagaimana kalau haid datang saat umroh. Kecewa dan sedih pastinya. Baru kepikiran. Namun, semua terjadi atas kehendak Allah. Insyaallah pahalanya tetap dapat.
BalasHapusinsyaAllah, taat dan ridho dengan takdir Allah juga bagian dari ibadah hati kita
HapusManusia hanya bisa berencana, kalau ALlah sudah menghendaki apapun usaha kita tetap Allah akan berikan yang terbaik bagi kita ya, bu
BalasHapusiya Pak, tetap husnudzon dengan takdir Allah
HapusBu Rita, itu minum penunda pil2 haid gitu bagus nggak sih atau ada efek apa gitu ke depannya terutama bagi yang belum menikah?
BalasHapusKadang ada rasa was2, walaupun dgr cerita2 juga pasti disaranin minum pil penunda haid juga
bisa jadi ada efek sampingnya bagi orang dengan kondisi khusus, makanya disarankan konsul dokter dulu sebelum minum pil ini.
Hapus