Cerita Apa Saja Tentang Kita

KIAT BERTAHAN BERSAMA PASANGAN



Kiat Bertahan Bersama Pasangan


Hmm, tema satu ini, menarik buat diobrolin. Kehidupan bersama dengan pasangan, emang kayak roller coaster gitu. Ada saatnya hepi hepi, serasa dunia milik berdua, ada saatnya sedih, kayak hidup di gubug derita. 

Intinya tapi, penting banget buat pasangan untuk berkomitmen kuat agar bisa tetap bertahan dengan pasangan, yang kadang, atau mungkin sering, bikin kezzeeellll… Iya nggak sih? Rasanya, kok dia nggak ngertiin aku. Kok dia sukanya nuntut melulu. Kenapa dia gak pernah hargai aku. Nah lho, nah lho… 

Kadang kondisi pertengkaran yang tak kunjung henti, memunculkan self talk. Benarkah ini lelaki yang akan menemaniku sampai akhir? Bakal kuat gak sih aku hidup sama dia kayak gini? Bagaimana kalau aku akhirnya nyerah? 

Wait, kalau sampai di kepala kamu muncul self talk kayak gitu, kiat-kiat di bawah ini mungkin penting buat dibaca dan dilakukan. 

Kiat Bertahan Bersama Pasangan 


Ada beberapa kiat, agar kita bisa lalui berbagai ujian rumah tangga. Apa saja itu? Langsung yuk kita cuss aja. 

Kiat Pertama Kembalikan ke Niat Awal Menikah. 


Jika niat menikah untuk ibadah, dan untuk menjadi pasangan sehidup sesurga, maka hati akan jadi lebih kuat melewati hal-hal yang kurang menyenangkan. Surga itu mahal kan, maka wajar kalau ujiannya nggak gampang. Jadi, ingat lagi, kenapa dulu kamu mau terima dia menjadi pasanganmu. 

Nah, bagaimana kalau ternyata dulu niat menikahnya bukan karena untuk ibadah? Inilah titik kritis sebuah pernikahan, ketika diniatkan selain untuk Allah. Karena akan ada banyaaakk sekali ujian dan godaan. Kalau pegangannya sesuatu yang rapuh, misal hanya karena fisik rupawan, atau harta berlimpah, atau terpaksa menikah karena alasan tertentu, perjalanan pernikahan akan dahsyat sekali. Bukan berarti pasti tidak akan selamat, namun usaha untuk bertahannya akan butuh upaya lebih kuat. 

Kiat Kedua Ingat, Dia Memang Punya Kekurangan. 


Kamu pun punya. Ketika kita sangat kesal dengan sesuatu yang buruk pada pasangan, bisikkan dalam hatimu, aku pun punya kekurangan. Aku mau dia menerima kekuranganku, maka aku harus bisa menerima kekurangannya. 

Kiat Ketiga Ingat Kelebihan Pasangan 


Nah, selain kekurangan-kekurangan, pastilah pasangan kita punya kelebihan. Kelebihan yang dimiliki, yang kadangkala sulit dijumpai di orang lain. Misalnya dia pandai membawa diri, baik diluar maupun di keluarga. Atau dia rajin membereskan rumah. Atau, mungkin dia rajin kasih hadiah di momen khusus. Coba deh, pasti nemu kelebihannya. 

Kalau belum nemu juga? Ah, bisa jadi problemnya di kamu. Yang hanya bisa ngeliat kekurangan orang, dan tutup mata dengan kelebihannya. 

Kiat Ke Empat Ingat Momen Bahagia Bersamanya 


Membuka galeri foto, melihat kembali catatan kenangan saat bahagia bersama pasangan, cukup efektif meredakan kemarahan. Bahwa, sekarang memang sedang tidak nyaman, namun, sering kok dia kasih kebahagiaan ke kamu. Jadi, sabar sabar aja. Cukup bersiap menciptakan momen bahagia lagi. Take a break sejenak, dan kembali berikan senyum buat dia. 

Kiat Ke Lima Ingat, Setan Suka Banget Kalau Ada Pasangan Berantem, Apalagi Sampai Berpisah. 


Ah, inget yang satu ini saja sudah bisa buat mengerem emosi. Nggak mau dong kita bikin setan seneng. Gak percaya? Simak nih, 

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

 “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813) 

Tuh kan. Itu kenapa, kudu kuat-kuat dan mempertebal stok kesabaran agar bisa terus bertahan bersama pasangan. Sebenarnya nggak cuma bertahan ya, kalau berhasil me menej hati, maka tidak hanya bisa bertahan, tapi juga berjuang maju bersama pasangan. 

Itu beberapa kiat agar bertahan bersama pasangan versi aku. Kalau kamu, gimana kiatnya? Sharing yuk...
Cerita Rita | Tempat Cerita Apa Saja Tentang Kita
Seorang perempuan yang masih terus belajar jadi istri istri yang baik, ibu dari 5 anak, suka makan bakso dan pempek. Aktif di beberapa grup bisnis dan juga membina beberapa kelompok ngaji, suka berteman dengan siapa saja.

Related Posts

14 komentar

  1. Tambahin kiat ke-6, ah. Mengerjakan sesuatu bersama-sama. Misal, nonton, cuci piring, mencuci (saya nyuci, dia yang jemurin), terlibat dengan hobi pasangan.

    BalasHapus
  2. Godaan setan emang gak berhenti begitu aja ya bu walaupun udah nikah. Belum nikah digoda buat berduaan. Giliran udah halal digoda buat pisah :")

    BalasHapus
  3. Makanya dibilang menikah itu adalah separuh agama ya, Bu. Namanya juga nilainya separuh agama jadi nggak mungkin tanpa ujian. Apapun ujiannya, kunci jawabannya sabar dan sholat.

    BalasHapus
  4. Duh, kelebihan pasanganku cuma satu ik bu, kelebihan berat badan, wkwk. Candaaa bu. Intinya mah bersyukur aja ya sama yang sudah kita miliki saat ini. Dengan bersyukur, insya Allah jadi lebih bisa legawa dengan semua kekurangan dan kelebihan yang pasangan miliki.

    Kalau aku boleh nambahi, tips berikutnya jangan kendor komunikasinya ya bu. Banyak temen2 yang akhirnya rumah tangganya kacau, karena ritme komunikasinya yang juga amburadul. Kalau aku dan suami biasanya mengalokasikan waktu untuk ngobrol sambil ngopi bareng, plus jalan2 berdua tanpa digondheli anak-anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak, memang pasangan butuh untuk punya waktu bareng utk sekedar ngobrol, biar bondingnya kejaga.

      Hapus
  5. Selama apapun sebuah pernikahan pasti ada ujiannya. Ombak yang lembut hingga badai, namun apapun itu jangan pernah terlintas untuk mengakhirinya, karena saat lintasan itu hadir, syaton semakin giat bekerja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nasehat dari senior nih, makasih ya mbak Tami, saling doa semoga perjalanan kehidupan pernikahan dan keluarga kita selamat sampai akhir.

      Hapus
  6. Bener banget tentang saling menerima kekurangan dan kelebihan pasangan itu, kalau tidak demikian bisa-bisa kita akan terus makan hati memikirkan kekurangannya tanpa memperhatikan kelebihan pasangan

    BalasHapus
  7. Senantiasa bersyukur memilikinya dalam hidup saya.

    BalasHapus

Posting Komentar