Cerita Apa Saja Tentang Kita

CARA MENGATASI RASA TAKUT SAAT MENGEMUDI

  
Cara Mengatasi Rasa Takut Saat Mengemudi
Cara Mengatasi Rasa Takut Saat Mengemudi



Hai, Teman, kali ini aku bakal sharing tentang cara mengatasi rasa takut saat mengemudi. Jadi, ini aku tulis karena aku sempat mengalami ketakutan menyetir mobil meskipun sudah mengambil paket belajar setir dua kali. Kali aja kan, ada yang mengalami hal yang sama denganku.

Awal Belajar Setir


Sebenarnya aku suka banget naik motor, karena lebih lincah dan bisa nyalip nyalip gitu. Tapi, berhubung anakku banyak, ada waktu-waktu yang menjadi sangat rempong kalau tidak bawa mobil. Sedangkan posisi suami tidak selalu ada di rumah. Masak iya, mau ngojol terus.

Meskipun akunya cuek-cuek aja, suamiku yang mikir, hehe. Makanya dia dorong terus biar aku belajar setir. Ya udah lah ya, nurut aja, pasti baik kan maksudnya dia. Akhirnya aku ambil satu paket nyetir. Singkat cerita, selesai kursus, aku masih belum berani nyetir sendiri.

Selang beberapa waktu, pengen belajar lagi, dan terulang kembali seperti di awal. Gak berani. Sampai diledek sama teman-teman, badan gedhe kok nggak berani nyetir, wkwk.

Resolusi Awal Tahun


Di akhir 2020, entah kenapa, aku pengen banget bisa nyetir. Jadi aku menjadikan Bisa Nyetir itu sebagai resolusi awal tahun 2021.

Januari aku daftar lagi kursus stir paket 5x latihan. Alhamdulillah, di bulan Januari itu pula aku akhirnya bisa dan berani kemana-mana bawa mobil sendiri. Inget banget waktu masih ditemani pelatih nyetir aku teriak-teriak, asiiik akhirnya bisa nyetiiirr… Norak banget ya.

Tips Mengatasi Rasa Takut Saat Mengemudi


Mencari Pelatih yang Cocok


Mmm, kayaknya opsi belajar sama suami bisa di skip jauh-jauh. Aku malah takut kalau diajarin sama suami, karena mungkin saking sayangnya ya, entah sayang sama aku atau sayang sama mobilnya, jadi sering banget bilang awas awas. Jadi tambah grogi kan. Mending sama pelatih deh. Pelatih setir yang sudah berpengalaman biasanya lebih sabar dan tenang. Ini penting banget karena dari dia kita akan dapat keberanian untuk jalan sendiri. Eh, kalau ternyata suamimu tenang dan sabar boleh juga kok belajar sama suami.

Aku ingat sama pelatihku yang terakhir, dia bilang saat aku mulai grogi karena jalanan ramai, dia akan bilang,”Santai wae, Mbak, orang-orang juga tahu kamu masih belajar, jadi nggak usah buru-buru, pelan saja dulu. Kalau mereka mau ya biar nyelip.” Dibilang begitu saja aku sudah kembali kalem. Iya juga, nggak usah terpengaruh sama yang ada di luar.

Belajar Sesuai Mobil yang Akan Digunakan


Ini salah satu kesalahanku yang cukup fatal. Dengan pikiran sederhana ala motor, kalau bisa pakai yang manual, gampang lah nanti pakai yang matic. Jadi, meski mosil yang ada di rumah itu matic, aku kursusnya pakai yang manual. Salah besar. Sebaiknya, kalau mobil di rumah matic, belajarlah yang matic, karena akan butuh penyesuaian lagi kalau berbeda, dan itu tidak gampang.

Kuasai Rem


Untuk mobil matic, yang penting kuasai rem. Di lokasi keramaian, tikungan, pastikan posisi kaki di atas rem, karena akan berbahaya jika refleks menginjak gas. Ini berlaku untuk yang masih pemula ya. Kalau yang sudah mahir mah bebas. Dengan kaki siaga di atas rem, rasanya jadi percaya diri, kalau ada kondisi darurat gampang, tinggal injak rem.

Injak Gas Perlahan


Kalau baru belajar, injak gas tipis-tipis saja. Bilang sama diri sendiri, kamu masih belajar, nggak ada poin untuk jalan cepat-cepat. Yang penting mobil lancar berjalan. Tidak usah nyelip-nyelip dulu, kalem saja pokoknya. Aku paling jalan di kecepatan 40 KM per jam, pelan banget. Ya gak papa, namanya juga masih belajar. Nanti kalau sudah terbiasa akan naik juga kecepatannya.

Pelajari Pernak Pernik Menyetir


Aku beruntung di latihan yang terakhir diajari parkir mundur, berkali-kali sampai dipastikan aku bisa. Lalu diajak mengisi bahan bakar, bagaimana membuka tangki bahan bakar,dan seterusnya. Kadang bayangan harus parkir dan bagaimana mengisi bahan bakar menjadi ketakutan tersendiri, khawatir tidak bisa. Maka, ketika ini sudah diajari, jadi menambah percaya diri.

Nggak Usah Membayangkan yang Rumit


Aku dulu sibuk mengukur jarak mobil dengan pinggir jalan, maksudnya memastikan agar tidak terlalu ke pinggir, ataupun terlalu ke tengah. Sibuk banget ngeliat ke spion. Padahal, ternyata saat sudah jalan, jarak ini akan terlatih sendiri. Fokus saja dengan jalan di depan. Sekali-sekali saja tengok spionnya.

Sering-sering Berlatih


Meski tidak ada keperluan khusus, jalan saja keluar, agar makin lancar. Makin sering berlatih, akan semakin cepat mahir. Kalau keluar nunggu ada keperluan dulu, keburu adem, sudah lupa lagi nanti caranya.

Enaknya Bisa Nyetir Mobil Sendiri


Seperti firman Allah, inna ma’al ‘usri yusron. Bersama satu kesulitan, ada banyak kemudahan. Memang belajar itu sulit, tapi kalau sudah bisa, akan memberikan banyak kemudahan untuk kita. Setelah bisa menyetir, baru terasa enaknya. MasyaAllah.

Mau antar sekolah, bawa barang yang banyak, belanja bulanan, ataupun keperluan kerja kantor, beres semua. Tidak lagi menunggu kapan suami bisa mengantar, ataupun menunggu abang ojol datang.

Waktunya menjadi lebih efisien, anggaran lebih hemat, dan satu lagi, bebas gosong, wkwkwk. Waktu sukanya motoran kemana mana, tangan sampai kayak ayam bakar saking gosongnya. Alhamdulillah sekarang jadi lebih terlindung. Dan, aku yakin banget, memiliki keterampilan itu akan banyak gunanya. Entah kapan, keterampilan ini akan berguna.

Nah, gitu deh beberapa cara mengatasi rasa takut saat mengemudi ala aku. Boleh dong kita sharing di kolom komen ya, gimana cara mengatasi rasa takut ini versi kamu.
Cerita Rita | Tempat Cerita Apa Saja Tentang Kita
Seorang perempuan yang masih terus belajar jadi istri istri yang baik, ibu dari 5 anak, suka makan bakso dan pempek. Aktif di beberapa grup bisnis dan juga membina beberapa kelompok ngaji, suka berteman dengan siapa saja.

Related Posts

Posting Komentar