Cerita Apa Saja Tentang Kita

CARA MENGATUR KEUANGAN PRIBADI

  
Cara Mengatur Keuangan Pribadi
Cara Mengatur Keuangan Pribadi



Siapa di sini yang masih suka pusing dengan cara mengatur keuangan pribadi? Aku ngacung deh, hihi. Buat mengatur anggaran agar tidak terjadi too much day in the end of the month itu gak gampang. Butuh betul-betul ditekadkan dan dilaksanakan secara disiplin. Kalau tidak, seringnya akan menimbulkan permasalahan. Iyalah, gajian masih lama, duit udah nggak ada. Gimana dong.

Aku ingat pernah mendapatkan satu tips agar mempermudah mengatur keuangan, baik untuk pribadi maupun keluarga. Bisa diaplikasikan keduanya. Caranya sederhana, yaitu dengan cara yang seringnya orang bilang money jar.

Apa itu Money Jar?


Hmm, jangan berkerut dulu dahinya, kan baru mau dijelasin. Money jar terdiri dari dua kata. Money, yang artinya uang, dan jar yang artinya wadah atau toples. Jadi sederhananya money jar itu cara mengatur keuangan personal maupun keluarga dengan cara membagi uang yang masuk ke dalam beberapa toples.

Nah, toples itu sendiri bisa berarti benar-benar berupa toples atau wadah, maupun berupa account alias rekening bank. Bisa juga berupa amplop, atau apapun yang bisa digunakan untuk menyimpan uang. Inget nggak, dulu ada istilah manajemen amplop? Jadi begitu gajian, uang langsung terbagi ke beberapa amplop sesuai peruntukannya. Mirip-mirip sih, prinsipnya hampir sama, yaitu membagi alokasi penggunaan uang ke dalam beberapa bagian.

Cara Membagi Money Jar


Secara garis besar, dibutuhkan 6 jar, atau 6 toples. Seluruh uang masuk akan dibagi ke dalam 6 wadah. Berikut ini nama-nama toplesnya serta besaran prosentase yang disarankan:

1. Necessities Account 55%


Necessities berisi uang yang kita anggarkan untuk pemenuhan semua kebutuhan rutin bulanan, misalnya listrik, air, belanja, arisan. Karena ada banyak sekali item di jar ini, maka besarannya sekitar 55% atau lebih dari separo sendiri.

2. LTSS (Long Term Saving for Spending) Account 10%


Toples ini berisi anggaran untuk kebutuhan jangka panjang yang kita rencanakan. Misalnya untuk kebutuhan pernikahan, tabungan haji atau umroh, liburan, renovasi rumah,dll. Prinsipnya, di toples yang ini 10% dari gaji masuk untuk disimpan guna keperluan tertentu yang spesifik.

3. FFA (Financial Freedom Account) 10%


Nah, ini menarik. Di akun yang ini, uang disisihkan untuk membeli aset di masa yang akan datang. Jadi, uang yang ditaruh disini betul-betul tidak boleh diambil, karena ini adalah ‘pasukan’ yang akan membawa kita pada kondisi kebebasan keuangan kelak.

Uang yang dibelikan aset harapannya akan menghasilkan uang lagi di luar penghasilan yang selama ini rutin didapatkan. Bisa untuk membeli tanah, bangunan untuk disewakan, atau bisnis yang akan memberikan tambahan keuntungan. Selain untuk keperluan ini uang tidak boleh diambil.

4. Edu Account 10%


Toples yang ini berisi anggaran untuk pendidikan atau education. Hati-hati, yang dimaksud disini bukanlah uang sekolah anak-anak, karena itu masuk Necessity. Edu disini adalah anggaran untuk meluaskan ilmu kita. Misal untuk membeli buku, untuk ikut short course, atau seminar-seminar yang berbayar. Tujuannya disini untuk pengembangan kapasitas diri. Investasi untuk wilayah leher ke atas ini penting ya, Teman, agar wawasan kita terus berkembang.

5. Play Account 5%


Akun ini asyik banget, karena ini adalah anggaran untuk bersenang-senang. Agar hidup kita balance, sekali-kali butuh lah untuk refreshing ya. Kok besarannya kecil? Ya ini ngikutin penghasilan sih. 5% dari 5 juta tentu beda dengan 5% dari 10 juta, apalagi dari 2 juta. Artinya disini kita mengukur, sejauh mana kita boleh bersenang-senang dengan anggaran yang kita punya. Misal penghasilannya 5 juta, 5 persennya berarti 250 ribu. Nah, dengan anggaran 250 ribu sebulan, kemana kita mestinya hangout?

Minum kopi di starb*ck boleh nggak? Ya silahkan, tapi cukup sekali saja. Pekan-pekan berikutnya cukup jajan bakso, hehe… Kalau yang penghasilan 2 juta gimana? Gaji 2 juta artinya jatah bersenang-senang sekitar 100 ribu untuk sebulan. Yah, lumayan, bisalah buat jajan gado-gado, atau cilok juga boleh.

See? Menarik kan, karena kita jadi tahu posisi keuangan kita kayak gimana.

6. Give Account 10%


Yang satu ini gak boleh ketinggalan. Bahkan ini kudu diduluin yak. Jar ini berisi anggaran untuk giving, untuk memberi. Buat yang muslim kita ada zakat, bisa diambilkan dari sini. Ada dua pendapat sih, bisa dari jar ini, atau di awal gajian sudah potong dulu 2,5% untuk zakat, sisanya baru dibagi ke 6 jar.

Lah, kalau zakat sudah di depan, buat apa dong jar give ini? Ini untuk memberi. Boleh untuk berbagi sedekah Jumat misalnya, atau infaq masjid, membantu saudara. Semacam itu. Kalau untuk orang tua bukan dari sini. Orangtua masuknya ke necessities, karena itu masuknya sebagai kewajiban anak.

Bolehkah Besarannya Diubah?


Kadang ada juga yang bertanya begitu. Apakah prosentasenya baku seperti itu, atau bisa diganti. Tentu saja boleh disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi. Misal, Give Account mau 5% saja, yang 10% Play nya, boleh nggak? Boleh banget. Atau Necessities nya 50% nya saja, 5% mau ditambahkan ke FFA, biar cepat bisa beli aset. Sangat bisa. Ketika penghasilan semakin besar, maka butuh rumus yang berbeda. Mungkin di LTSS dan FFA bertambah, yang Nec nya berkurang. Dan seterusnya begitu, bisa diatur sesuai kondisi.

Asyik banget ya mengutak utik Money Jar ini. Apalagi kalau sudah bisa disiplin menerapkannya. Pernah suatu ketika pengen banget beli buku, ternyata di akun Edu nya kosong, ya udah pending dulu. Gak enak sih, karena terbiasa pengen beli sesuatu langsung ambil.Tapi disisi lain hati tenang karena anggaran yang lain sudah aman.

Gimana, pengen coba cara mengatur keuangan pribadi dengan cara ini? Sharing yuk pengalamanmu dalam mengelola keuangan.
Cerita Rita | Tempat Cerita Apa Saja Tentang Kita
Seorang perempuan yang masih terus belajar jadi istri istri yang baik, ibu dari 5 anak, suka makan bakso dan pempek. Aktif di beberapa grup bisnis dan juga membina beberapa kelompok ngaji, suka berteman dengan siapa saja.

Related Posts

74 komentar

  1. Terimaksih infonya. Berguna banget buat saya yang suka blepotan mengatur keuangan

    BalasHapus
  2. Salam kenal, saya Iin Fauziah 😊
    Beneran baru tahu kalau ada yg namanya "Edu Account" alias anggaran untuk pengembangan diri. Jadi intinya walaupun ada masing-masing post untuk anggaran bulanan, tabungan haji/umroh dsb, ternyata ada baiknya kita juga perlu menyisihkan sebagian anggaran yg gunanya untuk up grade kapasitas diri kita ya, dimana nantinya anggaran tsb bisa digunakan untuk membeli buku atau ikut event-event pelatihan or seminar.. Fyi, selama ini fokusnya selalu di anggaran pokok alias yg g jauh dari kebutuhan bulanan dan pendidikan anak.
    Nice info mba 😀🙏

    BalasHapus
  3. Akhirnya ketemu yg rinci gini, makasy infonya kak

    BalasHapus
  4. Waah tampilannya sudah bagus. Bkan lagi pemula nih. Keren keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Kak Nitis Sahpeni, kebetulan waktu belajar bikin blog sudah ada template tampilannya dari Coach yang melatih, jadi bisa cakep gini😄.
      Aku masih newbie kok.

      Hapus
  5. Makasih atas pencerahannya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  6. Bismillah

    Salam kenal mbak, saya Ishmah

    Alhamdulillah ilmu pengaturan keuangan nih selalu jadi ilmu yang bikin saya penasaran

    Meski belum bisa mengatur keuangan dengan benar, tapi ilmunya mantep banget ngena banget, ngasih inspirasi dan semangat buat benerin lagi keuangannya

    Mudah-mudahan saya bisa praktikkan segera nih ilmunya

    BalasHapus
  7. Gimana caranya bagi kalau pendapatan tidak tetap, kak? Sementara pos pengeluaran tidak terduga seringkali diperlukan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap terimabuang bisa langsung diposkan. Pos tak terduga disisihkan dr pos Necessity.

      Hapus
  8. Salam kenal, Kak, saya Friska. Tulisannya bermanfaat dan nambah wawasan, terutama untuk yang suka kelewatan belanja. Sedikit saran, kalau boleh ditambah money jar satu lagi, untuk investasi, seperti beli emas atau deposito. Karena kalau uang cenderung tergerus inflasi. Melalui investasi siapa tahu bisa nambah sedikit pendapatan. Gitu lho, Kak.

    BalasHapus
  9. Aku belum.lakukan cara Money Jar gini sih,.tapi maksudnya sama, di keep.pada pos masing-masing😊

    BalasHapus
  10. Hai kak, mantap banget ini tema yang ditulis.

    BalasHapus
  11. ma syaa Allah umiiik izin sedot ilmu keuangan ini, huhu

    BalasHapus
  12. Assalamualaikum...
    Salam kenal mbak... tipsnya oke juga.. akan di coba.....
    Melihat blog mbak ini.... sepertinya yang pemula seperti saya harus belajar lebih giat lagi......hehehe

    BalasHapus
  13. Kepingin bisa ngatur uang pakai cara ini. Tapi suami punya cara atur yang berbeda. Karena beliau lebih suka investasi dalam bentuk barang bukan tabungan hehe

    BalasHapus
  14. Salam kenal Mbak Rina. Saya suka Blog nya keren, mau juga seperti ini. Isi blog nya juga keren, informatif dan lengkap. Makasih sharing pengetahuannya ya, terutama untuk emak-emak yang harus pintar-pintar mengatur keuangan keluarga. Good job !

    BalasHapus
  15. Membahas keuangan rumah tangga hal paling menarik bagi saya. Meski secara teori terkesan Perfect tapi di dunia nyata tetap saja butuh perjuangan agar tidak kecolongan. Nice topik.

    BalasHapus
  16. MasyaAllah, terima kasih pencerahannya, Mbak. Pernah sih coba manajemen amplop, tapi pos-posnya hanya untuk pengeluaran rutin. Nabung justru hanya sekadarnya, setelah sisa dibagi ke kebutuhan rutin.

    Metode Money Jar ini perlu dicoba banget.

    BalasHapus
  17. Keren sekali Mbak. Ibu dg 5 anak masih sempat berkarya dan selalu upgrade diri dengan cara menyimpan jar edu account. Semoga saya bisa ikut menerapkan money jar ini. Terima kasih sharingnya ya Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya masih belajar juga utk bisa tertib mbak, terima kasih ya sudah mampir.

      Hapus
  18. Salam kenal Kak, artikelnya sangat bermanfaat sekali. Nikmat banget hidup ya kalo sdh bisa seimbang seperti ini. Sehat jiwa dan raga ... Semoga bisa istiqamah mengatur keuangan ... Thanks for sharing

    BalasHapus
  19. Salam. Kenal mbak Rita. Wah asyik ya ngotak atik money jar, saya jadi nambah wawasan nih. Money jar saya sering belepotan

    BalasHapus
  20. Lengkap sekali Bu Rita ulasan keuangannya. Yang saya belum ngeuh kayanya yang financial freedom account (FFA), harus mulai dicoba dan dipraktekkan nih ilmunya

    BalasHapus

  21. Ternyata harus disiplin menyisihkan pemasukan keluarga dengan pos dan persentase tertentu juga ya mba Rita... Harus dicoba nih..

    BalasHapus
  22. Wow, blog-nya cantik banget. Tema dan penulisan artikelnya juga keren serta inspiratif. Mantap, Kak. <3

    BalasHapus
  23. Saya baru tahu tenang money jar ini. Bermanfaat sekali terima kasih ya mbak. Bulan depan coba ah

    BalasHapus
  24. Makasih mbak sharingmya. MAsalah pengelolaan finansial memang rumit ya, apalagi bagi saya yang gak punya background ilmu ekonomi. TApi setelah baca tulisan diatas, jadi lumayan paham... MAkasih ya

    BalasHapus
  25. Infonya sangat bermanfaat dan menyenangkan mbat rita, akan menyenangkan lagi kalau uang yang diatur ada wujudnya wkwkkw ..

    BalasHapus
  26. Baru 3 nih yang udah saya lakuin..untuk kebutuhan rutin, disimpan untuk nabung, sama menyisihkan buat orang...
    Kayaknya perlu dicoba deh yang dua lagi ...

    BalasHapus
  27. Aku belum sepenuhnya menerapkan ini. Pingin bgt bs konsisten ngeposin begitu wkwk cuma untuk yg cash memang ada managemen amplop. Artikelnya mencerahkan bgt mbak. Semoga bs konsisten pengaplikasiannya dan ga keseringan bocor maupun cheating jajan mulu hahahah :')

    BalasHapus
  28. Saya kayaknya masih kebanyakan pos dipakai jajan di sabtu minggu, euy

    BalasHapus
  29. Saya biasanya pakai dompet Mom, diselipin di tempat-tempat tak kasat mata hihi.. tapi bener sih kalau udah diplot-plot gini memang bikin hasrat beli jadi berhenti sekaligus ayem karena sudah terjatah berdasar porsi-porsinya. Istilah jawanya itu nyicil ayem hihi..

    BalasHapus
  30. wah menarik ini wawasan baru buat aku mom Rita, ada ya pembagian gini .. aku pribadi masih suka campur2 pengeluaranya dan gak itungan hiks bisa dibilang sih boros jadinya makasih mom ini bermanfaat banget

    BalasHapus
  31. Aah iya, inget banget dulu pas kuliah di Asrama diajari untuk bagi-bagi uang ke amplop, mencatat pengeluaran setiap hari. Artikel dari Bu Rita lebih rinci, bikin ber-O ria, hihi. Terima kasih Bu Rita :)

    BalasHapus
  32. Keren ini!
    Selama ini saya hanya mengatur berdasarkan kebutuhan yang wajib dulu. Disisihkan atau dibayarkan dulu, masalah bersenang-senang tetap dilakukan minimal dua minggu sekali. Terima kasih Tips nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, udah cakep ini bun, sudah mampu memilah mana yang wajib, mana utk bersenang2. Siip.

      Hapus
  33. Untuk yang penghasilannya tidak tetap per bulan mungkin ini agak susah diaplikasikan ya... Tapi bisa dimodif sedikit bisa diambil konsep besarnya 👍🏻👍🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak masalah dengan yang penghasilan tetap atau tidak tetap. Setiap diterima uang, bisa langsung dimasukkan pos pos yang ada.

      Hapus
  34. Aku juga menggunakan sistrm money jar ini kok dqlam mengatur pola keuanganku. Menurutku ini yang paling works dari yang lain sepengalaman aku. Makanya aki selalu emnerapkan ini di awal mendapat penghasilan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, ini enak digunakan krn sudah komplit. Keren deh udah bisa tertib melakukannya.

      Hapus
  35. Aku masih gagap ngurusin keuangan, wkwk. Pemasukan dari blog kucatat biar tahu sebenarnya tiap bulan dapat berapa sih dari ngeblog dan nulis, tapi masalahnya pengeluarannnya nggak dicatat. Alhasil, ketika lihat catatan.. "loh bulan ini ternyata dapat lumayan, tapi larinya ke mana ya."

    Wkwkwk.

    Tapi yang terpenting sih, kalau dapat penghasilan, biasanya awal kubuat bayar utang (kalau ada), terus infaq dan sodaqoh, lanjut sisihkan buat ditabung, baru lainnya bebas buat diapa2in.

    BalasHapus
  36. Yang jadi masalah, saat yang buat ngisi jarnya nggak ada...hahahah
    Pada saat itulah, mengedepankan tawakal kepada Allah jadi yang utama.

    BalasHapus

Posting Komentar