Cerita Apa Saja Tentang Kita

USAHA MAKANAN RINGAN SERBA 2000, BIKIN YUK !



  
usaha makanan ringan serba 2000



Membuat usaha makanan ringan serba 2000 bukanlah hal yang sulit. Teman-teman hanya perlu melihat sekitar, apa yang kira-kira banyak disukai. Apakah sesuatu yang pedas, manis, renyah, atau gabungan keduanya. Bahkan tak harus pandai memasak karena untuk usaha makanan ringan ini kita bisa lakukan dengan cara repacking alias mengemas ulang. Tapi, kalau bisa memasak sendiri keuntungannya bisa lebih besar sih biasanya.

Usaha Makanan Ringan Serba 2000


Kita cek yuk, apa saja usaha makanan ringan serba 2000 yang mungkin cocok untukmu.

1. Repacking makanan ringan.


Coba perhatikan apakah di daerahmu ada grosiran makanan kecil yang menjualnya dengan satuan bal. Biasanya satu bal berisi 2 sampai 5 kilo tergantung makanannya. Untuk keripik dan kerupuk yang bobotnya ringan satu bal hanya berisi sekitar 2 kilogram. Sedangkan untuk makanan yang bobotnya besar seperti kacang-kacangan biasanya berisi 5 kilogram.

 
keripik singkong
Sumber : kompas.com

  

Kamu bisa pilih snack sesukamu, tentu jika didahului riset akan lebih baik. Riset sederhana saja, mana saja jenis camilan yang paling banyak disukai. Keripik kaca, kripik pisang, sistik, pilus, kacang sangrai, kacang atom, kacang polong, keripik kentang, ceriping singkong, keripik talas, dan banyak lagi pilihannya. Kita bisa beli satu bal sekalian agar harga jadi lebih murah. Kemudian kemaslah dengan plastik ukuran kecil.

Banyaknya seberapa bisa dilihat dari harga jual yang kita inginkan. Kalau kita ingin jual di harga 2000 maka makanan bisa dikemas dengan harga dasarnya bisa 1500. Bisa juga 1200 kalau kita akan titip jual di warung. Bisa diatur sesuai keinginan kamu sendiri, berapa laba yang kamu harapkan. Jangan lupa hitung harga kemasan dan tenaganya.

2. Membuat sendiri di rumah untuk dijual kembali oleh reseller.


Ide makanan yang bisa dibuat dan dijual di harga 2000 banyak sekali. Bisa donat kampung, gorengan mendoan, bakwan sayur, martabak mini, lumpia mini, bolu kukus, pisang coklat, dan masih banyak lagi. Jangan khawatir dengan cara menjualnya karena ada banyak lapak yang siap menerima produk kamu.

  
donat kampung
Sumber : kompas.com


Kalau mau kamu bisa produksi malam, dan bawa ke pasar untuk disetor ke pengepul snack disitu. Biasanya mereka siap menyerap hingga ribuan pcs setiap harinya. Pastikan harganya sesuai dan rasa serta penampilan tidak mengecewakan. Kalau sudah ribuan potong bisa kita jual setiap harinya, hasilnya sudah bukan eceran lagi dong.

3. Membuat sendiri untuk dijual langsung.


Yang masuk kategori ini misalnya telur gulung, sempolan, cireng. Segala makanan berbahan aci alias tepung tapioka bisa dibuat. Selain cireng ada cimol dan cilok. Harga jual bisa menyesuaikan karena produk ini kisaran harga satuannya dari 500 sampai 1000. Mau dijual per butir, atau per porsi. Kalau dijual per butir, kita bisa melayani pembelian berapapun, misal mau beli seribu. dua ribu, lima ribu, dan seterusnya.

Apapun model usaha makanan ringan serba 2000 yang kamu pilih tidak masalah. Apakah mau memproduksi sekaligus menjual, atau memilih fokus produksi saja dan selanjutnya disetor ke grosiran snack dan reseller. Semua ada plus minusnya. Jika produksi dan sekaligus jual keuntungannya akan lebih besar, tapi daya jual kita sendiri ada batas maksimalnya.

Jika disetor ke grosiran keuntungan satuannya menjadi lebih tipis tapi omzet akan lebih besar yang tentunya profit totalnya akan lebih banyak. Gampangnya, kalau jual sendiri paling sehari bisa jual 50 sampai 100 pcs, kalau dititip jual bisa ribuan pcs.

Pilihlah sesuai kondisi dan kebutuhan masing-masing. Apakah butuh untuk sekedar sambilan pengisi waktu, atau betul-betul ingin hasilnya bisa diandalkan untuk kebutuhan rumah. Untuk pengisi waktu maka pilihan jual sendiri memungkinkan. Daripada tidak melakukan apa-apa sekalian saja buka lapak didepan rumah. Tapi kalau ingin hasil yang lebih besar pilihan ke grosir patut dipertimbangkan.

Jangan lupa pertimbangkan kemampuan produksinya. Untuk masuk tahap produksi besar sudah perlu melibatkan orang lain untuk membantu. Namun ini tahap selanjutnya. Tahap pertama dulu dijalani yaitu dengan berani memulai.

Tips Berani Memulai Usaha


Kebanyakan orang mau mulai usaha tapi masih maju mundur karena khawatir berbagai hal yang belum terjadi. Ini masalah mental, yang kalau tidak segera dilatih untuk berani mengambil tindakan akan sangat merugikan. Misalnya :

Khawatir tidak laku


Padahal yang namanya buka usaha pasti ada kemungkinan tidak laku. Jadi kalau mengkhawatirkan nanti dagangannya tidak laku tidak akan pernah membuka usaha, Sadari bahwa laku dan tidak laku adalah hal yang lumrah dalam dunia usaha. Tidak perlu takut atau malu. Justru saat jualan tidak laku, kita banyak hal untuk diperbaiki.

Di sisi lain. saat jualan tidak laku, bisa dievaluasi, apakah tidak lakunya karena kurang menarik, tidak dibutuhkan orang, atau karena tidak ditawarkan. Jawaban dari pertanyaan itu penting, karena dari situ kita akan tahu apa yang seharusnya kita lakukan selanjutnya.

Takut rugi


Sama seperti kekhawatiran akan tidak laku, khawatir merugi juga salah satu tanda kekurangpahaman seseorang terhadap bisnis. Karena dunia bisnis sangat akrab dengan untung dan rugi. Ada waktunya untung, ada juga waktunya rugi.

Justru ketakutan akan kerugian ini semestinya menjadi penyemangat agar benar-benar menyiapkan usahanya dengan baik. Benar dan sungguh-sungguh dalam menghitung uang modalnya, hati-hati menetapkan harga jualnya, memastikan kepada siapa produk akan ditawarkan, dan seterusnya.

Tidak tahu cara menjualnya


Saat ini sudah sangat mudah untuk menjual. Kalau malu untuk menawarkan langsung, bisa kok pasang-pasang foto di story whatsapp, facebook, atau instagram. Gak usah bicara apa-apa, cukup siapkan foto makanan yang paling bagus, yang bikin orang ngiler-ngiler. Tanpa perlu banyak cuap-cuap, sudah akan ada yang menjapri untuk pesan.

Khawatir dikira orang susah


Hadeuh, memangnya kenapa kalau dikira orang susah? Yang penting segala kebutuhan rumah bisa tercukupi. Lagipula, kadang kita sibuk memikirkan kata orang, padahal boro-boro orang ngomongin kita, mereka juga sudah sibuk dengan urusan sendiri-sendiri, Jadi tidak usah menghabiskan energi untuk memikirkan kata orang yang belum tentu ada.

Merasa sudah terlalu tua untuk memulai usaha


Hai, hellow…kenal kan sama pak tua yang ayam gorengnya larisnya kebangetan itu? Yang outletnya berjumlah ribuan tersebar di banyak negara. Yups, Kolonel Sanders, pemilik Kentucky Fried Chicken alias KFC, baru memulai bisnisnya di usia 65 tahun. Kalau Sanders merasa dirinya terlalu tua untuk memulai bisnisnya saat itu, kita tidak akan merasakan gurihnya ayam KFC saat ini.

Merasa terlalu tua atau terlalu muda untuk memulai berbisnis hanya akan menjadi hambatan jalan sukses kita. Pada dasarnya, terlalu banyak alasan tidak akan pernah membawa kepada hasil yang memuaskan. Jadi, berhentilah membuat alasan, beranikan diri untuk memulai usaha, dimulai dari yang kecil dan sederhana dulu. Yuk, siapa berani ambil peluang usaha makanan ringan serba 2000 ini?


Cerita Rita | Tempat Cerita Apa Saja Tentang Kita
Seorang perempuan yang masih terus belajar jadi istri istri yang baik, ibu dari 5 anak, suka makan bakso dan pempek. Aktif di beberapa grup bisnis dan juga membina beberapa kelompok ngaji, suka berteman dengan siapa saja.

Related Posts

15 komentar

  1. Boleh juga ya di coba idenya, misal repacking gitu. Jadi inget teman kerja dulu yang jualan makanan repack, untungnya lumayan juga lho. Apalagi kali banyak kali sering. Bisa jadi boss makanan repack ya.

    BalasHapus
  2. Kalau makanan jujur kadang belum berani coba jualan bu. Tapi kalau repacking tuh dulu pernah liat temen jualan atau dimana gitu. Sempat bantuin bungkusin soalnya. Emang paling gampang ini sih kalau mau coba usaha atau jadi reseller juga menarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener, ini pilihan simpel utk yg baru mulai coba berbisnis

      Hapus
    2. Iya bu, apalagi kalau sekolah, kuliah, atau kerja kantoran. Tinggal bawa aja pasti laris manis tanpa harus cape-cape nawarin wkwk

      Hapus
  3. Saya dengan anak-anak di sekolah belajar usaha dengan repacking makanan ringan dan dijual mulai dari harga 2000, 5000, sampai 10.000. Lumayan untuk bahan belajar mereka kalau lulus nanti punya gambaran usaha dari makanan ringan ini

    BalasHapus
  4. Saat masih lajang dulu sempat juga mencoba produksi kue pukis sendiri terus dititipkan di kantin kampus. Kalau nggak habis dibagi-bagikan ke teman. Lumayan juga buat ngelatih mental.
    Tapi kalau produksi sendiri emang bener-bener waktunya kudu disiapkan untuk itu ya. Kalau waktunya nggak banyak mending pilih repacking aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren sih ini kalau bisa produksi sendiri, pelan2 dibuat resep bakunya utk sistemisasi biar bisa rekrut karyawan buat kerjain.

      Hapus
  5. Jualan emang kudu kuat mental, bukan aja takut rugi atau nggak laku. Juga, termasuk ditolak sama di PHP- in pembeli. Tapi ya, jalan aja. Namanya juga usaha. Hasil mah, serahin sama Tuhan aja yang Maha Pemberi rizki.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, makanya tawakalnya pengusaha itu mestinya lebih gedhe.ⁿ

      Hapus
  6. Wah, idenya bagus-bagus nih. Jangan lupa kacang goreng dengan segala variannya adalah kudapan legendaris yang harus ada di segala suasana...

    BalasHapus
  7. Sebetulnya idenya di otak banyak, tapi mau eksekusi terlalu overthinking. Takut nggak laku lah takut ini itu hihihi. Padahal bener sih, bisnis mah gak kenal umur ya. Bahkan simple lho ide di atas sebetulnya. Cuma kbanyakan mikir. Aku juga pernah baca kisah yg bikin KFC. So inspiring ^^

    BalasHapus
  8. Keren mba tulisannya.. Bener" ngena banget nih apalagi kalau yg baru memulai usaha gini.. Rasanya masih bingung" gitu.. Tapi ternyata kalau gak dijalani langsung bikin tambah bingung ya.. Hehee,,

    BalasHapus
  9. Memulai usaha itu emang butuh mental baja ya Bu, emang harus bsa singkirin dlu sgala pikiran dan kekhawatiran spti yg disebutkan semua di atas

    BalasHapus

Posting Komentar