Cerita Apa Saja Tentang Kita

RESOLUSI AKHIR TAHUN, PERLUKAH?

  
RESOLUSI AKHIR TAHUN, PERLUKAH?



Bismillah, tak terasa pergantian tahun menjelang, buat sebagian orang waktunya membuat resolusi akhir tahun lagi. Mengevaluasi setahun yang akan berlalu kemudian bersiap menuju tahun berikutnya. Tentu dengan harapan akan waktu-waktu yang lebih baik di masa yang akan datang.

Sejarah Resolusi Pergantian Tahun


Sudah tahukah kamu, Temans, bagaimana sejarah tradisi resolusi pergantian tahun ini? Meskipun khalayak ramai banyak melakukannya, aku yakin, sedikit di antara mereka yang tahu tentang asal mula resolusi ini. 

Kebiasaan membuat resolusi adalah tradisi sekuler yang banyak dilakukan masyarakat di dunia Barat yang akhirnya juga banyak dilakukan di berbagai negara. Dimulai di zaman Babilonia kuno dahulu kala, umumnya orang-orang berjanji kepada para dewa akan membayar utang juga mengembalikan barang yang mereka pinjam, begitu dijelaskan di wikipedia

Ternyata juga, tradisi ini muncul di bangsa Romawi yang setiap awal tahun mereka berjanji pada Dewa Janus. Nama Dewa Janus ini yang digunakan untuk menamai bulan di awal tahun, yakni Januari.

Selain Romawi dan Babilonia kuno, para ksatria di abad pertengahan juga melakukan sumpah yang disebut sumpah perak, di setiap akhir musim natal, artinya di akhir tahun, untuk menegaskan kembali bahwa mereka akan terus berkomitmen sebagai seorang ksatria. Jadi, kebiasaan ini lazim di kalangan penganut agama Yahudi dan Katolik. 

Resolusi Akhir Tahun, Perlu Nggak Sih?


Kalau ditanya perlu apa tidak, menurut aku pribadi kembali pada pribadi masing-masing dong ya. Poin utamanya sebenarnya ada pada perencanaan dan evaluasi, atau dibalik, evaluasi dan perencanaan. Jika bicara tentang evaluasi dan perencanaan dalam hidup tentu perlu karena dengan dua hal di atas kita akan bisa:

  • Mengetahui Sejauh Mana Pencapaian yang Sudah Dilakukan.


Dengan membuat rencana tahunan, kita akan memiliki ukuran yang jelas atau definitif terkait keberhasilan. Apakah hal-hal yang sudah kita rencanakan sudah terlaksana. Semuanya, sebagian, atau belum sama sekali. Di sini nih, yang penting diwaspadai, jangan-jangan selama satu tahun kemarin kita nggak ada progres apapun. Di sisi manapun. Sedih kan? Sedihlah pastinya. Jadi dikasih hidup setahun kemarin ngapain aja. Hiks.

Kalau kita tidak ada planning, mungkin hidup akan terasa baik-baik saja. Ya iya, kan nggak ada target tujuan yang jelas mau apa. Wajar kalau merasa baik-baik saja, padahal dia nggak melangkah kemana-mana. Gawat dong. 

Jangan-jangan prinsip hidupnya mengalir saja gitu. Boleh saja sih, cuma inget juga, kalau air itu ngalirnya selalu ke tempat yang lebih rendah lho. Sukur-sukur lari ke sungai yang bersih, kalau ke comberan?

Prinsip hidup seperti air mengalir jika dalam konteks selow alias kalem saja dengan takdir yang Allah tetapkan, itu oke. Tapi jika dalam konteks hidup tanpa perencanaan, menurutku kurang tepat.

  • Mengetahui Titik yang Harus Diperbaiki Dalam Perjalanan Pencapaian.


Memiliki perencanaan, kita akan sadar dan paham, apa saja hal yang belum pas, sehingga pencapaian target belum maksimal sehingga harus diperbaiki lagi.. Ini bisa berlaku baik untuk bisnis maupun pribadi ya, Temans. 

  • Mengetahui Tantangan Apa Saja yang Kemarin Menghalangi Pencapaian Prestasi.


Kalau tantangan sudah nampak, akan lebih mudah untuk mencari solusinya. Biasanya saat sudah pasang goals, dalam perjalanannya akan muncul tuh, tantangan-tantangan. Bisa muncul dari diri sendiri maupun dari faktor luar. Nah, kalau sudah begitu insyaAllah akan lebih masuk akal untuk menemukan jalan keluarnya.

  • Memiliki Peta yang Jelas untuk Langkah Satu Tahun ke Depan.

  
Harapan Hari Esok Lebih Baik
Hope for better future by www.ritakana.com


Poin ini penting banget. Mau jadi pribadi seperti apa aku setahun ke depan, caranya bagaimana, apa saja yang harus aku capai, bagaimana dengan target capaian keluarga, bagaimana goals yang akan dikejar dari sisi bisnis. Banyak sekali. 

Kenapa penting membuat peta setahun ke depan, karena aku yakin, orang yang sudah tahu dia akan pergi kemana akan lebih cepat sampai daripada orang yang mau kemana saja dia nggak tahu. Dia hidup untuk apa juga tidak tahu. Kasihan. Karena dia hanya kan berputar-putar pada masalah yang sama sepanjang hidupnya, dan tidak pernah keluar darinya.

  • Membantu Menyiapkan Diri dan Sumber Daya yang Diperlukan untuk Capai Tujuan.


Yups. Kalau tujuan sudah jelas, berikutnya akan lebih ke persiapan praktis. Apa saja yang bakal dibutuhkan dalam mencapai tujuan, apa yang sudah dimiliki, apa yang belum. Mana yang bisa disegerakan mana yang harus bertahap dulu. Ini jelas akan lebih efektif dan efisien.

Lalu Bagaimana


Setelah tahu pentingnya evaluasi dan resolusi, berikutnya bagaimana. Buat aku pribadi, tetap aku akan lakukan. Namun tidak harus selalu di akhir tahun saat tahun baruan. Startnya boleh kapan saja. 

Jika pun dilakukan di akhir atau awal tahun, itu sekedar untuk memudahkan karena ada momentumnya. Diniatkan untuk mempersiapkan baik-baik kehidupan akhirat, sebagaimana yang Allah perintahkan. 

Karena saat ini secara umum kalender yang berlaku adalah kalender masehi, maka menjadi kewajaran kalau resolusi dilakukan di akhir tahun masehi, terutama untuk urusan bisnis. Dengan tidak bermaksud meniru apa yang dilakukan oleh umat lain. 

Namun, juga bukan tidak mungkin, untuk mengambil titik dari waktu yang ditentukan sendiri, untuk pribadi misalnya, bisa ambil masa Ramadhan sebagai titik awal perencanaan hidup. Bukankah saat Lailatul Qadar, saatnya ditetapkan takdir kehidupan kita satu tahun ke depan. Akan sangat baik jika di malam-malam bulan suci, digunakan untuk kontemplasi dan membuat rencana-rencana hidup setahun ke depan.

  
Hendaknya Persiapkan Hari Esok
www.ritakana.com


Aku dan Keluargaku


Aku sendiri membiasakan bersama suami untuk selalu membuat evaluasi dan resolusi ini, meski belum ideal-ideal banget. Kami akan melakukan semacam rapat kerja berdua saja. Membahas berbagai hal. Apa saja yang akan menjadi fokus setahun ke depan. Dan biasanya ambil waktu kapan saja ada kesempatan. Tidak selalu tepat di akhir atau awal tahun persis. 

Masih jauh untuk dikatakan ideal, namun minimal punya bayangan, kami harus kemana, harus bagaimana. Sesekali melibatkan anak-anak untuk ikut memberi pendapat pada rencana-rencana yang sudah dibuat. Karena keluarga bagiku adalah satu tim. Jadi kemana akan berjalan, harus diketahui semua anggota tim, agar langkahnya selaras seirama.

Bagaimana denganmu Teman-teman? Apakah kamu termasuk yang suka membuat resolusi akhir tahun? Atau resolusi tahunan? Yuk, cerita di kolom komentar di bawah ya. Terima Kasih. Semoga tahun-tahun yang sudah akan berlalu menyisakan banyak kenangan baik, dan di tahun selanjutnya kehidupan menjadi jauh lebih baik. Aamiin...
Cerita Rita | Tempat Cerita Apa Saja Tentang Kita
Seorang perempuan yang masih terus belajar jadi istri istri yang baik, ibu dari 5 anak, suka makan bakso dan pempek. Aktif di beberapa grup bisnis dan juga membina beberapa kelompok ngaji, suka berteman dengan siapa saja.

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar